Powered By Blogger

Sabtu, 08 November 2014

Perempuan.




Sahabat...


Tulisan ini untuk menasehati diriku sendiri, tanpa maksud menggurui.


Tanpa mengesampingkan peran laki-laki... "perempuan memang diciptakan istimewa oleh Allah".

Sejarah bercerita bahwa saat akan menciptakan perempuan, Allah mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun, dan tiupan angin.

Allah juga mengambil rasa takut dari kelinci, rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung, kekerasan dari intan, rasa manis dari madu, panas dari api, dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang, nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau, dan kesetiaan dari induk singa.

Bisa disimpulkan... "perempuan diciptakan dari semua keunikan ciptaan Allah"

Sedemikian indahnya Allah menciptakan perempuan... namun begitu mudahnya para perempuan merendahkan keistimewaan yang diciptakan Allah.

Aku dan semua perempuan di bumi Allah ini tetap akan bernama perempuan sampai kapanpun. Namun... akan menjadi perempuan yang seperti apa itu adalah diri kita sendiri yang membentuk.

Akan menjadi mutiara yang tidak bisa ditemukan di semua tempat dan mahal harganya, atau akan menjadi hiasan terindah atau hanya pajangan yang sesekali saja di lirik itu juga diri kita sendiri yang membentuk...

Maka bentuklah sesuai keindahan yang diciptakan Allah. Seperti kelembutan yang Allah inginkan karena Allah Maha Lembut. Allah... bahkan tidak memaksa diri kita menjadi baik atau tidak, itu pilihan dengan segala imbalan dan hukumnya pastinya.

Perempuan memang memiliki dua tangan yang difungsikan berbeda dengan tangan lelaki. Allah begitu sempurna menciptakan dua tangan perempuan yang mampu menjaga dan mengasihi banyak anak pada waktu yang bersamaan.

Pelukannya menyembuhkan luka dan keterpurukan. Kelembutan tangan ini adalah kekuatan yang lebih dahsyat ketimbang kekuatan untuk menggerakkan planet bumi. Inilah kekuatan yang indah karena terbungkus oleh kelembutan.

Satu hal... perempuan memiliki kekuatan untuk mengatasi hidup lebih kuat. Berapa banyak perempuan yang harus menghidupkan anak-anaknya setelah suami yang dicintainya berpaling ke perempuan lain atau dipanggil duluan oleh Allah. Berapa banyak perempuan yang patah hati ditinggal menikah dengan perempuan lain, dan dengan kelembutannya ia mampu melalui semua yang berat ini, kelembutannya memaafkan, kelembutannya berisi ikhlas.

Tidak perlu teriak, tidak perlu banting hape, tidak perlu membentak untuk diperhatikan, cukup dengan berkata lemah lembut, bisa dengan diam, bisa menjadi pendengar yang baik dulu, baru kemudian menjadi pembicara yang baik. 

Perempuan tidak akan terlihat lemah koq meski lembut, karena lembut beda dengan lemah. Dengan kelembutan mestinya kita mengerti tidak seharusnya kita begitu egois untuk menyakiti perempuan lain.

Satu pesan.... mungkin janganlah jadi perempuan yang makan perempuan... nggak nyambung nih dengan tulisan hehehe....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar