Powered By Blogger

Rabu, 26 November 2014

Motivator... "Cukuplah hanya ENGKAU...."




Sahabat...

Setelah aku pikir-pikir ribuan kata bijak yang akan aku tuliskan di bawah ini, bolehlah hanya dijadikan alat pengingat... Karena motivasi sejati ada dalam diri kita sendiri. mau ribuan kata menyangkut di kepala jika tak ada satu kebaikkan pun kita lakukan maka sia-sia, tetap tidak bermanfaat hidup ini... Setuju?!

Sumber motivasi yang benar itu adalah Alquran dan Hadist. Ini saja kita jadikan pegangan hidup. Tanamkan dalam hati dan kepala... Baca dan laksanakan...!!

Cukuplah hanya ENGKAU....

Ya Allah, beri aku ruang untuk menjadi baik, lebih baik... dan... lebih baik lagi. Cukuplah hanya Engkau yang tahu seberapa jauh aku berusaha untuk menjadi baik dan lebih baik lagi.

Jangan jadikan pikiran ku ini hanya sebatas rangkaian kata dan penghias lisan ku. Jadikanlah ia pelindung yang tangguh dan kaca yang bening di tengah pertarungan yang hak dan batil dalam hidupku yang senantiasa aku hadapi dalam setiap tarikan nafas ku.

Sulit aku bertahan, jika tidak aku perbarui terus perjanjian ku dengan-Mu. Sulit aku tenang, jika tidak selalu menyebut nama-Mu dalam mengevaluasi harian ku.

Aku ketuk pintu taubat-Mu, ampuni karat-karat dosa ku. Jauhkan aku dari tamak dunia dan dominasi ambisi. Lepaskan aku dari sesak nafsu amarah yang hanya akan mengurangi kemuliaan ku dihadapan-Mu.

Tuhan, tiada tuhan selain Engkau, terangi hatiku dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar, lapangkan lah dada-dada ku dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawaqal pada-Mu. Anugerahi aku ketaatan kepada-Mu sepanjang hayat ku. Tunjukilah aku kepada sesuatu yang membuat Engkau ridho dan lindungilah aku dari segala sesuatu yang menyebabkan terbitnya murka-Mu pada ku.

Sahabat...

Kita pernah bersimpuh dihadapan-Nya, menyusun sujud pada debu-Nya yang gelap. Kita sulam kata pinta, kita rangkai kalimat doa, memohon agar dalam hidup kita diberikan segalanya yang terbaik, agar Ia tunjuki kita jalan yang lurus, istiqomah di tengah fitnah, sabar di tengah makar, ikhlas menghadapi hidup yang keras, kemudian... airmata kita pun mengalir membasahi malam, sunyi, sepi.

Tapi... 

Kita masih saja lupa dengan sebait pinta yang pernah meluncur deras dari lisan kita... lupa akan arti kehidupan, lupa akan perjumpaan dengan-Nya, lupa akan tekad yang sudah lama tertanam... Kita kembali lupa, entah apa penyebabnya, selalu lupa bahwa mahkamah Allah tidak ada pengacara yang bisa kita bayar untuk membela kita.

Kehidupan yang kita lalui ini, sangatlah tidak berarti... masih ada kehidupan setelah ini...Kita harus kembali kepada-Nya, kepada Rabbi yang telah memberi kita rezeki. Sebelum kita benar-benar mengakhiri dunia ini.

Titipkan lah kerinduan pada malam, sampaikanlah padanya jangan pernah merenggang, agar senantiasa bisa kita nikmati sepertiga malam untuk sampaikan pesan agar hidup kita berlimpah iman.

Tiada guna penyesalan, masih ada waktu... Mari kita sama-sama perbaiki diri, benahi hati, sucikan jiwa. Mari melangkah kedepan, kita sambut hari esok penuh ceria, lukislah prestasi, gapai kemajuan... detik ini, besok atau pun nanti hari-hari kita harus berprestasi.

Kelak nanti akan kita temui kehidupan yang indah, diridhoi, diberkahi... tidak saja di dunia tapi juga di akhirat nanti.

Kita adalah mata pena yang tajam, yang siap menuliskan kebenaran... Kita adalah panah-panah terbujur yang siap dilepaskan dari busur. Kita adalah karang yang terus diterpa ombak hinaan... Kita bukan siapa-siapa kalau bukan karena kasih sayang Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar