Powered By Blogger

Kamis, 24 Juli 2014

You'll be on my mind forever...


Sahabat,

Kalau boleh, aku ingin bercerita denganmu di awal ketika aku bertemu denganmu. Entah itu pertemuan yang ke-berapa, karena saat kita menjalani masa-masa SMP, kita adalah orang asing. Kelas 1 kita sekelas dan di kelas 2 dan 3 kita beda kelas.


Walaupun teman-teman sering belajar bersama dengan ku, Kita tidak pernah sekalipun mengenyam belajar bersama. Aku hanya sekedar tahu nama panggilanmu, tapi aku sangat paham dengan raut wajahmu. Mungkin kamu pun sama dengan ku. Diam-diam di dalam hati ku yang paling dalam ku lukis engkau sepanjang almanak rindu ku.


Suatu ketika aku bertemu denganmu setelah 36 tahun kita berpisah. Mengenai pertemuan itu, terasa amat canggung bagiku. Kita  yang mesra di layar BlackBerry pun seperti hanya mimpi belaka. Aku akan bingung bercerita tentang apa, bahkan bila kita berdua saja. Tidak ada satu topic menarik untuk diutarakan.

Bahkan untuk menatap matamu, rasanya begitu susah untuk aku lakukan. Anehnya setiap kita bertemu, maka aku akan memikirkan apapun tentang kamu setelahnya. Saat bertemu pun, kamu terlalu sibuk dengan yang lain. Arghtttt.... bila dibilang kesal, maka aku akan berkata aku kesal padamu. Aku ingin kamu tahu, aku merindukan tiap kata yang tertulis darimu. Walau pun itu sangat simple, tapi aku merindukannya. Aku juga sangat rindu dengan kisah kamu, benar-benar merindukan semuanya. Sungguh!


Aku sudah terlanjur nyaman menjadi "Sahabatmu". Sangat nyaman. Aku suka perhatianmu, kamu yang akan selalu menjawab bila ditanya, aku menyukainya. Kamu yang tidak mengacuhkan ku, aku juga menyukainya. Sungguh teramat sangat... 


Walaupun aku tahu kamu melakukan ini pada semua orang di dekat kamu, tapi cukup bagi ku. Dan mungkin dengan status ku sebagai "Sahabat", aku menyukainya, meski aku terkadang menginginkan lebih.Sahabat...


Kehilangan engkau membuat ku teramat penat. Tersesat dalam harapan tidak berkesudahan. Jadi ampuni aku bila tiap saat ku puja engkau, ku rindu engkau. Dan kini apakah kita menjadi asing kembali?. 


Hari ini, aku ingin bercerita denganmu, bukan menjadi orang asing bagimu..

Minggu, 20 Juli 2014

Aku dan Jilbab


Sahabat...

Momen Ramadhan memang sering dijadikan suatu titik balik bagi beberapa orang, salah satunya dengan menutup aurat dengan memakai Jilbab. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan Jilbab hanya demi fashion menyambut Ramadhan.


Bagi ku, memakai Jilbab bukan suatu hal yang sepele, melainkan harus timbul dari dalam diri sendiri. Aku tidak mau memaksa diriku sendiri hanya karena orang-orang berkata "bagus pakai Jilbab", mungkin aku terlihat bagus tapi aku tidak mau dituding hanya ikut-ikutan orang lain.

Lebih baik aku menjaga/memperbaiki sikap ku dulu, jaga mulut (perkataan) ku dulu. Aku berusaha sebaik-baiknya untuk membantu orang lain, mendekatkan diri pada Allah. Tidak membahas keburukan orang lain, kecuali orang itu menzalimin ku dan aku perlu membela diri. Serta aku berusaha tidak berargumen tentang orang-orang yang memakai Jilbab.

Aku akan selalu berhati-hati. 


Hidup itu adalah proses. Dan menurut pengalaman ku memperbaiki akhlak jauh lebih sulit dari pada memperbaiki penampilan. Iman letaknya di kalbu (cahaya hati).

Tidak memakai jilbab tapi niat hidup hanya untuk ibadah pada Allah, aku rasa akan selamat dunia akhirat. Aamiin YRA.

Allah Ta'ala berfirman, "Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai" (ar-Rum 6-7).



Bukannya sok tahu, aku cuma menambahkan kutipan dari yang aku baca.

Kamis, 10 Juli 2014

Anak kita mengenalkan siapa diri kita...



Sahabat...

Kalau kita ingin tahu seperti apa diri kita, lihatlah pada anak-anak kita, karena anak kita mengenalkan siapa diri kita.


1. Jika anak kita berbohong, itu karena kita menghukumnya terlalu berat.


2. Jika anak kita tidak percaya diri, itu karena kita tidak memberi mereka semangat.


3. Jika anak kita mencuri, itu karena kita tidak mengajarinya memberi.


4.Jika anak kita kurang berbicara, itu karena kita tidak mengajak berbicara.


5. Jika anak kita pengecut, itu karena kita selalu membelanya.


6. Jika anak kita tidak menghargai orang lain, itu karena kita berbicara terlalu keras kepadanya.


7. Jika anak kita marah, itu karena kita kurang memujinya.


8. Jika anak kita suka berbicara pedas, itu karena kita tidak berbagi dengannya.


9. Jika anak kita mengkasari orang lain, itu karena kita suka melakukan kekerasan terhadapnya.


10. Jika anak kita lemah, itu karena kita suka mengancamnya.


11. Jika anak kita cemburu,itu karena kita menelantarkannya.


12. Jika anak kita mengganggu kita, itu karena kita kurang mencium dan memeluknya.


13. Jika anak kita tidak mematuhi kita, itu karena kita menuntut terlalu banyak padanya.


14. Jika anak kita tertutup, itu karena kita terlalu sibuk.


Sahabat...


Mari kita menjadi orang tua yang bijak, agar kelak anak-anak kita akan mengikuti jejak kita.




Selasa, 08 Juli 2014

BULLYING..




sumber gambar google


Sahabat..

Apa bullying itu?
Bullying adalah perbuatan orang yang mengganggu orang yang lemah. Dalam prakteknya lebih sebagai teror, menghina, mencaci, serangan fisik, mengucilkan seseorang yang dilakukan dengan kesadaran penuh.

Bullying ini seharusnya perlu dihindarkan oleh semua orang. Karena akibat dari bullying ini bisa menimbulkan rasa tidak berharga, tidak diinginkan, tidak berguna, bahkan bisa juga menghancurkan reputasi dan hidup kita atau seseorang.


Mengapa ada yang suka mem-bullying orang lain?

Pertama, mungkin mereka sendiri pernah di-bully. 
Mereka merasa muak dan bosan di-bully akhirnya mereka mulai mem-bullying orang lain supaya bisa diterima.

Kedua, mungkin mereka punya anutan yang buruk.

Mereka melihat orang tua, kakak, anggota keluarga mereka memperlakukan orang lain.

Ketiga, mungkin mereka mempunyai rasa rendah diri (minder).

Untuk menutupi kepedihan yang dalam dan perasaan rendah diri ini mereka berlagak hebat.

Siapa yang kemungkinan besar menjadi korbannya?


1. Orang yang penyendiri, yang kurang pintar bergaul dan yang mengasingkan diri dari orang lain.


2. Orang yang dianggap berbeda lantaran penampilan, ras, agama atau bahkan karena keterbatasan.


3. Orang yang kurang percaya diri, orang yang suka berpikir negatif tentang diri sendiri.


Apa yang harus kita lakukan kalau di-bully?


Pertama, jangan bereaksi... tetap tenang sampai ke akhir.


Kedua, jangan membalas. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan kepada siapapun.


Ketiga, jangan dekati masalah. Hindari para pem-bully dan situasi dimana bullying bisa timbul.


Keempat, beri tanggapan yang tidak terduga. Jawaban yang lemah lembut menjauhkan kemurkaan.


Kelima, gunakan humor. Misalnya kita dibilang gemuk, pendek; kita bisa mengangkat bahu dan berkata :" yaa... nanti deh aku tinggikan dan aku kuruskan dikit" :)


Keenam, pergi dari situ. Diam membuktikan kita dewasa dan lebih kuat dari orang yang mem-bully kita.


Ketujuh, percaya diri jangan grogi.


Kedelapan, beri tahu seseorang. Buka mulut bisa menjadi langkah pertama untuk menghentikan mimpi buruk.


PS:


Bullying sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Bullying bisa menjadi masalah hidup dan mati. Cara terbaik untuk menghentikan si pem-bullying adalah jangan membalas (bukan berarti kita salah), kalau membalas kita akan sia-sia.


Ingat!!!... dibalik perbuatan para pem-bullying mereka sering kali merasa rendah diri.


Jangan diam saja kalau kita melihat atau kita di-bully.


Dengan campur tangan dan bantuan orang lain, pem-bully bisa mengubah cara berpikir dan perilakunya.



Minggu, 06 Juli 2014

Indahnya ketika berbagi



Sahabat...

Berbagi disini bukan hanya sekedar memberi uang kepada anak yatim, orang miskin atau hal-hal lain yang dilihat banyak orang melainkan juga berbagi hati, mata, telinga, kaki dan semua anggota tubuh kita yang kita punya.

Dengan berbagi apapun yang kita punya walaupun tidak berupa harta rupanya dapat membuat hidup kita menjadi berkah. Hidup kita juga didoakan banyak orang.

Kehadiran kita sangat dinantikan dan dirindukan orang lain.

Subhanallah...


Maka... sepatutnyalah kita berpuji syukur sambil berbagi... karena, semakin banyak kita berbagi, semakin banyak kebahagian yang kita dapatkan.

kita hidup untuk mencari kebahagian?

Ooo....
Indahnya ketika kita berbagi
karena nikmat selalu terberi...

Sabtu, 05 Juli 2014

Jika ini Ramadhan terakhir ku...


Sahabat...

"Tidak tahu ya malam ini tiba-tiba ada rasa takut.... takut tidak bisa bertemu lagi ramadhan tahun depan", ini kataku kepadamu setelah puasa ramadhan sudah terlewati beberapa hari. Support darimu waktu itu "In Sya Allah semua keraguan akan dijauhkan, jika kita meminta kepadanya".


Sahabat...


Jadi teringat janji pada diri sendiri saat ramadhan akan tiba. Saat itu aku berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Subhanallah... aku jadi malu hati, karena ternyata masih banyak yang harus aku perbaiki lagi.


Alhamdulillah.. di ramadhan yang penuh berkah ini banyak Allah SWT memberi aku berbagai kenikmatan yang luar biasa. Dari makanan yang cukup nikmat, rezeki yang cukup, kesehatan dan seterusnya. Aku bertanya di dalam hati,"Ya Allah untuk apa Engkau memberi aku berbagai kenikmatan yang luar biasa ini?".


Allahu Akbar... Aku semakin menyadari bahwa Allah SWT memberi aku berbagai kenikmatan ini adalah untuk membuat aku semakin mendekat kepada-Nya. Rindu bersujud syukur kepada-Nya. Dan rindu berbuat kebajikan kepada sesama untuk mendapatkan kasih sayang-Nya yang sangat indah itu. Dan bukan keserakahan materi yang justru menjauhkan aku dari-Nya.


Sungguh... Aku menjadi malu ya Allah, karena ketika aku bertanya di dalam hati, "Dari semua kenikmatan yang Engkau berikan ini, sudahkah aku semakin mendekat kepada-Mu, rindu bersujud syukur kepada-Mu dan rindu berbuat kebajikan untuk selalu mendapatkan kasih sayang-Mu?


Ternyata.... Aku belum banyak melakukannya ya Allah. Aku malu... karena ternyata kenikmatan yang Engkau berikan kepadaku selama ini jauh lebih banyak daripada sujud syukur ku dan kebajikan yang aku lakukan.


Aku berjanji ya Robb, di setiap sisa napas yang Engkau berikan ini, aku berjanji untuk terus memperbaiki diri, mendekat kepada-Mu dan rindu melakukan kebaikan dimana pun, kapan pun, aku berada. Aamiin.


Dulu ketika aku kecil... Aku mengidentikan puasa dengan menahan lapar dan haus.

Namun sekarang seiring dengan kedewasaan diri, aku mengartikan puasa sebagai proses membeningkan hati dan pikiran untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang selalu rindu melakukan kebajikan..


Sahabat...

perubahan positif didalam diriku, salah satunya adalah dapat memanage emosi diri. dari yang mudah marah menjadi lebih bijak. dari yang mudah terpancing emosi menjadi bisa menahan diri. Dari yang senang menjelekkan orang lain menjadi berkaca kepada diri sendiri. Saatnya aku berbenah diri dengan terus memanage hati.