Powered By Blogger

Senin, 17 November 2014

Bunga Seroja.

Bunga Lotus

Bunga Seroja

Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa yang elok di manja jangan di manja
Puja lah Ia oh saja sekedar saja

Mengapa kau bermenung oh adik berhati bingung
Janganlah engkau percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung jangan bermenung
Mari bersama oh adik memitik bunga



Seroja... iya bunga seroja adalah satu-satunya keindahan yang bisa dilihat ditengah kesepian dan keheningan, ia jarang tumbuh diantara bunga-bunga cantik lainnya.

Ia tumbuh menyendiri, meski tidak seharum melati tapi indahnya sama, mekarnya sama, menyejukannya sama. Jika pun pada akhirnya satu persatu bunga seroja ini akan runtuh dan kita tidak bisa saling memiliki, kita tahu dimana harus menemui serpihan bunga yang jatuh, atau sekedar melihat dan menunggunya tumbuh lagi.

Hanya pemuda sederhana. Yang kecemerlangannya muncul lewat kesederhanaan yang ia tampilkan, terlihat dalam cahaya yang terpancarkan dari sepasang mata. Kecemerlangan yang terlihat bagai matahari perlahan muncul, atau menghilang di kaki langit.

Sahabat...

Tulisan diatas ini aku tulis di buku harian ku dengan tulisan tangan, sebulan yang lalu tanggal 17 Oktober 2014. Entah apa yang aku rasakan saat itu, aku amnesia untuk mengingatnya hehehehe.... dan tidak perlu diingat lagi memang.

Mengingat yang lalukan hanya akan menyesakkan dada... yang aku tahu saat itu aku ingin diam ditengah keramaian, diam seperti samudra yang tenang, seperti danau yang hening.

Di dalam diam itu aku bisa berbicara dengan hati,  mengamati nafas dan kesejatian ku, untuk memupuk kebajikan dan kebijaksanaan dalam diri. Diam itu emas dalam upaya mendewasakan diriku.

Dalam diam... aku sering bertanya "apakah yang aku lakukan ini benar, apakah yang aku lakukan itu salah?" dan jawabannya selalu aku temukan ketika aku hening dan diam. Karena kebenaran ada dalam hati nurani.

Berpisah!! iya... berpisah adalah sebuah kepastian dari setiap pertemuan tapi tetap saja menakutkan buat ku, trauma masa lalu.

Serpihan luka, kerinduan yang belum berhasil aku susun rapi harus berantakan lagi, hancur lagi, menepi lagi, dan luka... dan luka... dan luka...

Ya Allah, izinkan jika ada lagi pertemuan.... tidak ada luka lagi dari pertemuan yang ini. Ah !! kata orang cinta selalu berayun-ayun diantara harapan, kekecewaan, dan ketakutan. 

Terima kasih atas segala yang sudah kamu berikan untuk ku selama beberapa tahun ini. Jika pun pada akhirnya kita tidak bisa saling bertemu... kamu tahu dimana harus menemui bunga seroja, atau sekedar mainkan gitarmu dan nyanyikan lagunya untuk ku.


#mendadakromantis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar