Powered By Blogger

Senin, 22 Desember 2014

"Delcon Aja Daripada Berisik"


Sahabat,

Judul diatas aku ambil dari status BB kekasih simpanan sahabat baik ku "Delcon aja daripada berisik", menarik untuk di ulas dari kacamata ku... 'secara pernah mengalami gitu?' hahahahaha....

Baiklah karena aku pernah mengalaminya di delcon mari duduk disamping ku dan dengarkan bagaimana aku akhirnya menikmati dan mentertawai apa yang dilakukan sang sahabat. Jadi kalau ada teman-teman yang sedang di delcon jangan takut jangan bersedih, Allah bersama kita.

Aku katakan kepada diriku sendiri "Cara tercepat untuk mengobati rasa kecewa dan luka karena di delcon adalah meninggalkan kecewa dan luka itu sendiri, tutup semua akses yang mengingatkan, kubur dan semen atasnya". Lalu apa dunia kiamat setelah ini? Tentu tidak...

Katakanlah :"Apakah akan kami beritahukan kepada mu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya". (QS. Al kahfi 103-104)

Banyak hikmah dari setiap kejadian, karena setelah aku di delcon dan aku tidak punya akses, maka aku tidak tahu lagi jalan hidup sang sahabat, otomatis tidak terpikir. Semoga Allah meridhoi hidup sahabat baik ku ini. Aamiin YRA.

Percayalah, Allah punya sejuta cara untuk memisahkan jika memang dia bukan sahabat terbaik buat kita.

Jangan ingat-ingat sang sahabat lagi, biarkan dia pergi dalam pengembaraannya. Allah pasti akan menggantikannya dengan yang lebih baik tanpa kita sangka-sangka.

Tetaplah bertawakal karena skenario Allah itu lebih indah dari yang kita bayangkan, yang akan kita sadari sendiri suatu saat nanti...


Iya jika tidak jodoh Allah punya sejuta cara untuk memisahkan kita dengan sang sahabat, termasuk men-delcon kita, karena Allah tidak rela ada yang menyakiti kita lagi.


 Ah Irhamnna ya Allah, terima kasih atas segala kecewa dan luka.

Indahnya kecewa, nikmatnya luka dan lezatnya kehilangan lagi... maka nikmat Allah yang mana lagikah yang sanggup aku ingkari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar