Powered By Blogger

Kamis, 08 Januari 2015

Ketika Manusia Hidup Tanpa Hati.



Sahabat...

Dari seorang sahabat baik ku aku mengambil hikmah bahwa setiap perbuatan akan berbalas, bahwa doa orang yang ter-zalimi akan didengar Allah.

Tulisan ini atas permintaan dia (sahabat baik ku)... aku tidak bermaksud menghakimi... atas niat baik sahabatku ini meminta agar aku dan kita semua bercermin darinya yang kini mulai kembali kepada Allah.

Di suatu sore aku bertemu dia di salah satu sudut taman sebuah cafe tempat kami mengadakan reuni... di atas kursi roda itu sahabat baik ku duduk dengan tubuh kurus kering, lumpuh.

Sahabat baik ku ini adalah dulu salah seorang direktur di Perusahan Negara dan dengan semua yang ia miliki saat itu kesombongan telah menjadi pakaiannya, hati nurani lari dari jiwanya dan ia adalah tubuh tanpa hati. Karena ia sangat-sangat tidak tidak perduli dengan apa yang ia lakukan.

Masih terngiang tangis istri sahabat baik ku ini yang dipermainkan perasaanya, di gauli, dan ditinggalkan tanpa rasa tanggung jawab, tanpa rasa iba dan tanpa rasa-rasa yang lainnya yang membuat sahabat baik ku ini bisa disebut manusia, dan menurut aku waktu itu dia tidak layak disebut manusia... karena dibalik kesuksesannya, dia hidup tanpa hati...

Nauzubillahimindzhalik... "Ketika Manusia Hidup Tanpa Hati".

Dan setelah sekian tahun dia hidup dengan kesuksesan dan harta yang banyak... kini Allah menghadirkan dia dalam sosok yang lain. Sosok sahabat yang sedang diuji Allah dengan penyakit lumpuh di usia senjanya...

Bukan hanya itu kesombongannya telah menjerumuskan dia pada pilihan yang salah terhadap seorang perempuan yang dia pilih menjadi simpanannya... Kasihan banget... mantan karena "Cinta Lama Belum Kelar". Yang kemudian meninggalkannya setelah dia lumpuh.

Masya Allah, sungguh Allah berkuasa mutlak atas hidup manusia. Mutlak, suka tidak suka Allah berkuasa... dan ketika Dia hendak memberi pelajaran akan kesombongan, ketidak pedulian hati hamba terhadap hamba lainnya maka tidak ada yang mustahil, lumpuh, kebutaan, hilangnya semua yang dimiliki adalah bukti bahwa Allah itu ada dan melihat setiap perbuatan, Subhanallah...

Maka ingat-ingatlah ketika kita melakukan sesuatu, berucap sesuatu sehingga kita tidak melukai hati, dan terhindar dari hukuman Allah.

Iya, apa yang sahabat baik ku alami mungkin buah dari semua perbuatannya dimasa yang lalu, sekian tahun yang lalu yang mungkin dia sendiri sudah melupakan paku-paku yang dia tancapkan dihati orang-orang yang mencintainya.

Doa orang yang ter-zalimi memang mustajab...

"Allah Maha Melihat setiap perbuatan sekecil apapun luka yang ditoreh kepada hamba-Nya yang lain, dan melihat kebaikkan sekecil apapun yang dilakukan hamba-Nya kepada hamba yang lain. Dan ingat... bahwa Allah tidak pernah tidur dan Dia akan memperlihatkan tanda-tanda kuasa-Nya hingga mereka mengerti".

Ya Allah Maha Besar Engkau dengan segala firman-Mu, berikan hamba kelembutan yang lebih banyak lagi agar hamba selalu mampu mengambil hikmah dari setiap ujian, dari setiap luka dan jadikan kelembutan hamba ini sebagai perisan-Mu dari amarah yang akan menjadikan ku tangan setan untuk melukai hamba Mu yang lain.

Dan aku berjanji bahwa ketika aku ter-lukai maka aku akan mendoakan yang baik-baik untuk orang yang menyakiti hatiku. Agar dia bahagia, agar dia dijauhi dari amarah Allah. Ikhlas lebih indah, percaya deh... Pasrahkan semuanya ke Allah untuk membalas setiap perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar