Powered By Blogger

Sabtu, 02 Mei 2015

Warna-Warni Reuni.



Sahabat,

Aku teringat ada yang menarik dari kisah seorang sahabatku...

Malam ini aku paksakan diri untuk menulis, meski singkat... tapi Insya Allah masih ada hikmah dibalik rangkaian kata ini.

"Seperti kebiasaan kita semua... aku dan kawan-kawan mengadakan suatu reuni untuk menyambung silaturahmi, dan seperti biasa juga kami akan melepas kangen, bercerita dari yang tidak penting menjadi penting, saling bertukar cerita adalah hal yang pasti.

Dan yang menarik dari reuni kami waktu itu adalah seorang sahabatku yang datang terlambat kali ini tidak membawa siapa-siapa, padahal biasanya dialah yang paling komplit membawa suami dan anak. Bahkan suaminya adalah suami tertampan yang mampu didapatkan oleh sahabat-sahabat perempuan ku yang lain, hehehehe.... 

Dan dari semua yang hadir malam itu menumpuk pertanyaan di kepala masing-masing "kemana suaminya, kemana anak-anaknya?". Melihat wajahnya yang terbingkai kesedihan saja kami kehilangan kata-kata untuk berani bertanya.

Wajah sendunya melukiskan pedihnya isi dalam hatinya, sungai bak bendungan hendak jebol itu ikut menyekat tenggorokan ku untuk tidak bertanya apa yang sebenarnya terjadi... semua menunggu dia bercerita.

Perempuan cantik dengan alis melengkung membingkai wajah sahabatku ini menambah nilai kedewasaanya, tiba-tiba dia berkata "suami gue pergi dari rumah sudah tiga bulan ini, dia tergoda mantan pacar satu kampungnya dulu"

Duuuuaaaarrrr.....!!!

Sejuta rasa meledak di hatiku... entah rasa apa... rasa yang tidak bisa aku mengerti, antara marah dan bingung.... begitu saja yah yang namanya cinta. Sejuta sesal yang tidak aku mengerti mengayun-ayunkan pikiran ku. Sekali lagi cinta mampu mencabik-cabik rasa dibagian tubuhku yang berwarna merah jambu ini.

"Ujian ini gue terima sebagai penghapus dosa-dosa gue... ikhlas tidak berujung, sabar tiada bertepi... sudah bagus gue diuji begini, setidaknya gue tahu siapa suami gue. Coba kalau ujian gue sakit, lumpuh tidak bisa jalan kan kasihan anak-anak gue"

Dan aku pun dibuat bungkam oleh kata-katanya...
 
-------------

Cinta, iya cinta adalah bahasa paling mudah dimengerti oleh seluruh alam, dengan segala suka dan duka, karena semua yang ada di dunia ini berpasangan. Begitu pun cinta... tidak hanya berisi yang indah-indah, tapi juga luka-luka.

Inilah hidup saat bahagia tidak abadi dan luka juga tidak menetap.

Aku jadi teringat pesan (Almarhumah) ibu agar tidak mencintai manusia berlebihan karena perpisahan juga yang akan terjadi. Dan jangan membenci berlebihan agar tiada dendam terbawa mati.

Pesan dari seorang sahabatku :
"Jangan pernah menyia-nyiakan pasangan kita. Jika kita masih diberi kesempatan untuk berdua... cintailah, hargailah dan bersyukurlah untuk anugerah terindah dalam hidup kita"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar