Powered By Blogger

Kamis, 07 Mei 2015

Sebaiknya Aku Diam.

 
 
Sahabat...

Tahu tidak bahwa apa yang keluar dari mulut kita itu adalah kita.

Kata Aa Gym "lidah adalah amanah". Lidah adalah titipan Allah dan setiap titipan harus di jaga agar pada saat dikembalikan nanti tidak cacat. Maksudnya adalah apa yang keluar dari mulut kita akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah di mahkamah Allah nanti.

Sungguh lidah memang tidak bertulang, setiap gerakkannya akan menggetarkan pita suara. Dan suara yang  keluar jika tidak bernilai kebaikkan sebaiknya diam.

Diam itu adalah emas. Diam itu adalah ibadah yang tanpa bersusah payah. Diam itu adalah perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah. Diam itu adalah kehebatan tanpa kerajaan, tanpa benteng, tanpa pagar, tanpa kekayaan, tanpa meminta kepada orang. Diam lah jika tidak tahu. Diam lah ketika tak mampu jujur. Diam lah.  Istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal, penutup segala aib.


Subhanallah... Indahnya diam.

Sepanjang yang aku ingat dosa-dosa yang sering aku lakukan adalah dosa lidah ini.

Aku yang sering bicara seenaknya tidak memandang apakah orang lain luka apa tidak dengan ucapan ku.

Seberapa sering orang-orang yang aku sayangi pergi meninggalkan ku karena aku tidak mampu menjaga ucapan.

Seberapa sering lidahku menjadi lebih tajam mengiris-iris hati hingga berdarah darah karena pahitnya ucapan ku.

Seberapa sering aku menyesal karena kata-kata yang keluar dari mulut mungil ku telah menjadi bumerang dan membuat kebaikan yang telah aku lakukan hilang dalam sekejab hanya karena sepatah dua patah kata yang tidak mampu aku jaga meluncur, menghunus dan meninggalkan luka.

 Seberapa sering keluar dari mulut ku becanda tapi tetap menusuk hati yang mendengar ucapanku.

Terbayang oleh ku ketika sumbu marah ku tersulut oleh perbuatan orang lain yang tidak menyenangkan hati. Aku memaki dengan kata-kata "bodoh".

Jika dikaitkan dengan kata Aa Gym kata bodoh yang aku tunjukan untuk orang lain sesungguhnya itu adalah aku... iya itulah aku.

Jadi siapa aku... Aku adalah yang keluar dari mulut aku itu.

Jika aku tidak mampu berkata-kata yang menyenangkan sebaiknya aku diam, maka diam itu tidak pernah salah.

Kini aku mengerti benar bahwa manusia selalu berada di antara hidayah Allah dan tipu daya setan karena kelengahan sedikit saja.

Setan mampu bisa menjerumuskan seseorang kedalam lembah yang akan menyia-nyiakan bahkan merusak hidup hamba seluruh hidup hamba.

Dan betul lah sebaiknya aku diam ketika tidak bisa berkata benar, diam dan dzikir. Kekasih Allah itu diamnya dzikir, bicaranya dakwah... kan gitu yach?!.

"Kalau kita sudah berkata benar tapi diremehkan dan direndahkan"?? tidak usah dibalas dengan merendahkan dan meremehkan orang itu lagi. Biarkan saja... sudahi saja dengan diam dan senyum manis. Tetap doakan... bukankah doa merupakan suatu harapan?

Kalau ada orang yang merendahkan dan meremehkan aku kan orang itu sedang meremehkan dan merendahkan dirinya sendiri kan sebetulnya.

Ketika aku membalas lagi dengan meremehkan dan merendahkan terus apa bedanya donk aku dengan dia, gak deh!! habis pahala dan energy hanya untuk membalas sesuatu yang nggak penting buat ku bukan?

Mulai sekarang jangan biarkan lidah kita menjadi tempat kesia-siaan, menjadi alat setan untuk menyakiti hati orang lain.

Subhanallah... sungguh diam tidak pernah salah.

#Andai lidah bertulang pasti tidak ada dusta ya#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar