Powered By Blogger

Selasa, 12 Mei 2015

Bahagia itu Melemahkan...


Sahabat,

Bahagia itu Melemahkan... 

Awalnya agak bingung juga sih mau menjelaskannya. Bukankah setiap orang ingin bahagia? bukankah tujuan dari hidup ini adalah bahagia? Apanya yang melemahkan?

Begini...

- Seberapa sering ketika bahagia ibadah ku tidak sekencang ketika aku sakit hati.
- Seberapa banyak mereka yang telah menikah kemudian ibadahnya tidak lagi sekuat ketika jodoh itu masih di langit.
- Seberapa sering melihat mereka yang ketika tidak punya uang tahajud tanpa putus berharap mendapatkan rejeki, tapi setelah kaya...???

Inilah yang disebut bahagia itu melemahkan.

Mari kembali bertanya pada diri yang lemah ini, yang kadang tidak mampu berterima kasih pada Allah, apalagi kalau sudah bahagia makin lupa!!

"Tuhan, maaf kami orang-orang sibuk, kami memang takut neraka tapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan-amalan yang menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami memang berharap syurga tapi kami hampir tidak ada waktu untuk mencari bekal menuju syurga-Mu".
 
(kutipan dari buku "Tuhan, maaf kami sedang sibuk")

Mantap menusuk kata-katanya buat ku.

Begitu sempitnya hati manusia termasuk aku... lemah ketika bahagia, lupa bersyukur, tidak mau sabar, cepat marah, sibuk kalau untuk Allah. Tapi maunya doa dikabulkan semua, tidak pakai ditunda... menuntut-menuntut terus.

Belajar lagi dan belajar lagi, belajar memahami takdir, belajar memahami maunya Allah, belajar menjadi hamba Allah yang baik.

Paham bangetttt....!!!... bahwa berkata tidak semudah melakukan. Tapi setidaknya aku sedang berusaha menjadi seperti yang Allah minta. Menabung menyusun harapan untuk bekal ketika pulang nanti.

Mari jangan terlena, jangan sok sibuk kemudian lupa pada Allah... yuk kita tanyakan pada diri kita, amalan apa yang akan kita lakukan untuk yang sanggup menyelamatkan kita dari siksa kubur?


Selamat bertanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar