Powered By Blogger

Selasa, 21 Oktober 2014

Ternyata nilai-nilai itu belum benar-benar mengalir dalam darah ku.

Mail

Sahabat, 

Aku telah gagal paham tentang cinta...
Karena Aku yang berulang kali mengatakan mencintai Allah tapi bukan Allah yang aku cari ketika kecewa menyerang, perih hati menerpa, pilu menerjang, rindu menghampiri, apa yang aku lakukan....??? 

Bukan Allah yang aku cari ketika semua itu merayap di dinding hati, Aku biarkan dunia menjadi tempat aku menumpahkan akhirat. Allah maha tahu lintasan hati ku yang tersembunyi. Aku mendustai Allah.

Aku telah gagal paham tentang merindukan...
Mulut ku berkata Aku menrindukan Allah tapi perilaku tidak, jari-jari ku lebih banyak aku gunakan untuk mengetik di FB, mengisi twitter dibanding aku gunakan untuk berzikir. Bahkan kepala ku lebih banyak aku tunduk kan untuk melihat BBM yang masuk dibanding aku tunduk kan di atas sajadah berharap ampunan. Aku mendustai Allah.

Aku telah gagal paham tentang kasih...
Aku menangis ketika orang-orang meninggalkan aku, seakan akulah orang yang paling menderita di dunia ini. Aku tidak pernah menangis mengingat dosa-dosa ku yang belum tentu terampuni. Bahkan maksiat aku kenang selalu, dan dengan sombongnya aku mengaku mengasihi Allah. Aku mendustai Allah.

Aku telah gagal paham tentang indahnya bersama...
Aku lalaikan waktu shalat di awal waktu padahal aku tahu Allah memanggil ku untuk menyelamatkan ku dunia akhirat. Dzuhur di awal ashar, ashar di awal magrib, magrib di tengah perjalanan pulang, Isya ketiduran, subuh kesiangan. Padahal panggilan Mu untuk mengabulkan sebagian dari doa-doa ku. Aku mendustai Allah.

Aku telah gagal paham kesetiaan...
Dengan alasan meeting, masih ada kerjaan, mau makan siang dulu, aku abaikan dan nomer sekian kan panggilan-Nya. Padahal aku tahu karena Allah lah aku makan, berpakai, punya mobil, punya rumah. Aku mendustai Allah.

Aku telah gagal paham tentang bertemu...
Kasur empuk masih lebih aku pilih dibanding dingin air wudhu di sepertiga malam dibanding menggelar sajadah untuk tahajud. Aku khayal kan kehadiran orang yang aku cintai dalam mimpi ku dibanding berdoa. Aku habiskan waktu untuk dengarkan lagu-lagu. Aku mendustai Allah

Ternyata nilai-nilai itu belum benar-benar mengalir dalam darah ku.
"Ya Rabb, andai esok masih Engkau titipkan napas, beri aku kekuatan untuk terus memperbaiki hati, beri aku kekuatan untuk mengejar akhirat selagi masih bisa menapak bumi, beri aku kesempatan untuk menepati janji bahwa hidup dan mati ku hanya untuk-Mu, ibadah ku hanya untuk-Mu." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar