Powered By Blogger

Jumat, 17 Oktober 2014

Persahabatan bagai kepompong...


Sahabat...

Persahabatan bagai kepompong... mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Artinya... ketika kita bersahabat semua yang menyerupai ulat yang bikin gatal di hidup kita akan berubah menjadi kupu-kupu yang sangat indah, penuh warna.

Ahhhh.... indahnya mahluk ciptaan Allah yang satu ini. Seindah Allah menciptakan sahabat untuk membuat aku tidak akan pernah sendiri dan kita memang tidak akan pernah sendiri karena ada Allah.

Bisa dipastikan bahwa kita semua pasti membutuhkan sahabat sejati namun tidak semua kita mampu dan berhasil mendapatkannya. 

Mengapa???

Karena ketika kita bahagia, kita lupa dengan sahabat yang selalu ada pada saat kita luka. Persahabatan bukan tempat pelarian dan persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti bara menajamkan besi.

Demikian lah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan bahkan diwarnai dengan berbagai suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, semua dilakukan dengan cinta.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah. Bahkan kadang membuat aku menangis hehehehe.... tidak tahu apa kalau aku cengeng?!.

Rindu sahabat, kerinduan memang selalu saja menjadi bagian dari kehidupan kan?? Ketika kamu hilang tidak ada kabar maka aku sibuk mencari, ketika aku luka maka kamu memberikan waktu mu untuk menampung segala keluh kesah ku... karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis, semua sama rasa sama sayang.

Dan beginilah Allah menempatkan aku untuk berada disamping mu, seperti kamu yang selalu ada disamping ku. Indahnya nafas ketika aku tahu bahwa aku memiliki mu.

Luka akan terasa ringan, senyum akan berubah menjadi tawa dan mengisi ruang kosong antara langit dan bumi. Bahkan tangis ku sering sekali diubah menjadi senyum. Tawa ku bisa sekejab menjadi airmata. Sakit akan aku rasakan ketika kamu sakit dan aku akan menitipkan senyum untuk menyemangati mu.

Dan disinilah Allah menempatkan aku, untuk menjadi bagian dari hidup mu dan kamu menjadi bagian dari nafas ku.

Maafkan aku ya, jika aku ternyata masih sangat egois dalam persahabatan kita, semoga kehadiran ku memiliki arti untuk mu, seperti kamu selalu memiliki arti untuk ku... Selalu!

Sebentar lagi keadaan akan memisahkan kita, dan kita akan melanjutkan hidup kita masing-masing, semoga ini bukan akhir dari persahabatan kita.

Peluk cium dengan linangan airmata.

2 komentar:

  1. Bagi aku persahabatan itu ..tidak saling menyakiti.saling mengingatkan apa bila kita salah .Seperti kita memilih penamping hidup..memberi dan menerima..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Anonim... Terimakasih sudah mampir di blogku... kadang-kadang kita harus jujur menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah... demi nama baik dirinya dan keluarganya.

      Hapus