Powered By Blogger

Minggu, 05 Oktober 2014

Dari bilik hati perempuan...



Sahabat,


Dari bilik hati para perempuan-perempuan hebat, aku belajar satu hal bahwa hidup ini bukan seberapa besar luka dan ujian yang diberikan Allah karena ujian-ujian itu tidak penting lagi, namun yang penting adalah seberapa mampu aku menyikapi setiap ujian.

Perempuan-perempuan hebat itu adalah perempuan-perempuan yang luka. Ada yang tiba-tiba harus diangkat rahimnya karena tumor ganas menyerang, ada yang begitu ikhlas merelakan sang suami tercinta menikah lagi, ada yang menjadi korban pemerkosaan kebiadaban lelaki, ada yang berjuang untuk sekedar bisa bernafas melawan kanker.

Dari mereka aku melihat luka demi luka, bahwa hidup ini hitam putih, aku belajar bahwa hidup itu bukan sekedar memasukkan oksigen ke paru-paru, tapi keberanian menghadapi ujian, keberanian untuk ikhlas, keberanian untuk percaya, dan aku tahu dimana harus berdiri ketika ujian Allah datang.

Iya seberapa mampu aku mengimani takdir Allah, bahwa setiap kejadian adalah atas kehendak-Nya dan aku sebagai manusia hanya mampu berdiri di atas garis pengharapan saja, tidak bisa lebih dari itu.

Seberapa dalam aku mampu menjaga hati agar tidak marah dengan keputusan Allah, ikhlas menerima ujian, menangkap hikmah seberapa pun kepedihan membenamkan. Memberi arti pada airmata untuk ketabahan, mengalirkan ketakwaan. 

Iya ternyata hidup memang bukan seperti roda pedati yang berputar begitu lambat hingga mampu memberi aku kesempatan untuk bersiap.... Tapi seperti roller coaster, hidup begitu cepat berputar... belum hilang kaget ku karena naik begitu cepat memecut jantung, sudah harus turun ketakutan.

Sebesar apapun ujiannya, tidak lagi penting aku pikirkan. Yang harus aku pikirkan adalah bagaimana ujian itu mampu membuat aku semakin dekat dengan Allah dan memperoleh cinta-Nya karena ikhlas ku....
(dari bilik hati perempuan)


Begitulah hidup semua berputar, berganti antara tiada-ada-tiada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar