Powered By Blogger

Sabtu, 25 April 2015

Bicara Cinta.

 

Sahabat....

Kali ini aku ingin bicara cinta.

Aku ingin membicarakan cinta Allah kepada ku  bukan membicarakan cinta antara manusia.

Untuk aku pribadi jauh lebih mudah membicarakan cinta Allah yang telah begitu banyak memberikan aku nikmat. Semua yang ada di raga dan jiwa ku saat ini adalah karena cinta Allah.

Mataku dapat melihat, kakiku dapat berjalan, tanganku dapat memegang, lidahku bisa merasa, hatiku bisa hidup, paru-paruku dapat menampung oksigen, jantungku dapat berdegup memompa darah keseluruh tubuh dan nafas ini sungguh luar biasa....

Subhanallah... maka nikmat Allah yang mana lagikah yang sanggup aku ingkari.

Terbuktikan betapa Allah sangat mencintai ku. 

Tetapi.... mengapa begitu sukar Mencintai Allah?

Dan benar... tidak bisa dipungkiri bahwa memang sukar mencintai Allah, meskipun aku tahu bahwa Dia lah yang harusnya aku cintai dan rindukan, bukankah Allah sudah membuktikan cinta-Nya.

Tinggal aku yang harusnya membuktikan bahwa aku mencintai-Nya dan meletakkan Dia dihatiku... di tempat paling tinggi.

Sedangkan bicara cinta di antara manusia, cinta yang pasti dibubuhi nafsu... karena yang aku tahu tentang cinta manusia adalah rayuan, cumbuan, saling melukai, saling bertoleransi, saling menghargai rasa dan menikmati getaran-getaran yang diperhalus oleh setan.

Cinta di antara manusia ada rasa selalu ingin bersamanya, apapun yang dikatakan akan di ikuti sebagai bukti cinta, apa yang dilarang akan dilaksanakan dengan senang hati, bertemu dengannya sangat indah, berdua dengannya sangat syahdu.

Lalu sudahkah aku meletakan Allah di atas cinta yang begini indahnya?

Kemudian aku mulai berpikir, mengapa semua yang Allah perintahkan terasa berat untuk aku jalankan... ini dilarang itu tidak boleh... arghtttt....

Beda dengan apa yang sahabat-sahabat atau pasangan perintahkan terasa enteng dan indah untuk dijalankan. Iya, aku lebih takut pasanganku marah daripada Allah marah, aku lebih khawatir sahabatku pergi daripada Allah pergi.

Nauzubillahmindzalik....

Jawabannya ketebak deh... karena aku tidak melihat perintah dan larangan Allah karena cinta-Nya.

Dan yang pasti karena aku meletakan Allah diposisi kesekian setelah cintaku kepada pasangan, setelah cintaku kepada anak-anak ku, setelah cintaku kepada sahabat-sahabat ku, setelah cinta ini dan itu..

Ketika aku masih menginginkan cinta yang lain selain cinta Allah... itu artinya Allah belum menduduki tempat teratas dihati ku. Masih takut menjadi aneh karena memilih lebih mencintai Allah.

Dan ketika aku lebih mencintai apa-apa selain Allah, maka tunggulah hingga Allah menegur... apa mau nunggu ditegur baru mencintai Allah di atas cinta-cinta yang lain.

Aku sih nggak mau...

Nah... waktunya kita membuktikan bahwa kita mencintai Allah di atas segala-galanya.

 Yang lain boleh pergi meninggalkan ku asal jangan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar