Powered By Blogger

Jumat, 14 Maret 2014

KEANGKUHAN & KERENDAHAN HATI

Ade

Assallamuallaikum warahmatullah wabarakatuh
Sahabat,

Pengertian ku tentang keangkuhan dan kerendahan hati... adalah seperti ini:

KEANGKUHAN:

Beberapa kata yang menggambarkan segi-segi Keangkuhan adalah : arogan, tinggi hati, gengsi, membuat harga diri dan keinginan untuk di hormati. Keangkuhan membuat kita merasa diri terhormat , mulia dan sempurna. Keangkuhan dapat dan mudah sekali membutakan kita.

Contoh-contoh menyebabkan keangkuhan:
1. Merindukan pujian dapat dengan cepat menyebabkan timbulnya keangkuhan. Berapa banyak dari kita yang menggantungkan foto, trophy, medali, dan lain-lain yang menjadi kebanggaan kita di dalam ruangan yang dapat dilihat banyak orang/tamu dengan tujuan agar orang memberi pujian dan terkagum-kagum dengan pencapaian kita? Berapa banyak dari kita yang menyimpan semua hasil pencapaian yang sangat membanggakan dalam sebuah album atau lemari yang tertutup dan menganggapnya sebagai pengalaman yang sangat berharga? 

2. Pemakaian gelar mungkin penting, bahkan mutlak perlu – di beberapa budaya, seperti di sebagian Asia, tapi kita dapat memilih untuk menghindarinya jikalau itu menimbulkan gejala keangkuhan. Banyak orang memakai gelarnya sebagai penanda status sosial, pencapaian yang tinggi, sinyal untuk minta dihormati, pengumuman bahwa beliau seorang yang terpelajar, dan sebagainya. 

3. Keangkuhan juga dapat timbul dari reaksi terhadap kritik. Banyak orang yang tidak dapat menerima kritikan, dan membalasnya dengan membuktikan bahwa si pengkritik salah dan berusaha membuat citra kita tampak bagus. Walaupun pembuktian itu berhasil, sebenarnya tidak ada yang menang. Kita sama-sama kalah. Kita kalah karena kita tunduk pada kesombongan. Akan lebih baik kita membiarkan para pengkritik mengutarakan pendapatnya. Jika benar kita tidak boleh ragu untuk mengakuinya dan berterima kasih karena sudah membantu kita berpikir dengan lebih baik. Dan jika kritik itu tidak benar kita tidak perlu marah. Karena kemarahan tidak diperlukan dalam situasi apa pun.

4. Kalau di usia kita yang masih muda kita sudah merasakan keberhasilan, janganlah berbangga diri. Semakin muda seseorang, semakin besar godaan akan keangkuhan. Tuhan lah yang harus kita banggakan, itu artinya kita dipakai Tuhan untuk memberkati banyak orang.

Sesungguhnya Keangkuhan itu membuat kita rapuh dan jiwa kita lemah.

Kerendahan Hati:

Orang yang rendah hati tidak merasa cemburu atau iri, ia dapat memuji Tuhan saat orang lain lebih disukai dan dihormati di hadapannya. Kerendahan hati, membuat kita tegar, hening dan damai bagaikan danau yang tenang. Kerendahan hati, membuat kita bebas leluasa. Kerendahan hati, merupakan sumber kekuatan dan sukacita.

Jika kita mau jadi kuat, belajarlah untuk Rendah Hati setiap saat.

Sudahkah Kita memiliki Kerendahan Hati?

Note:
a. Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
(Tuhan memiliki ciri toleransi dan kesabaran – hingga suatu batasan. Tetapi jika kita melewati batasan itu, Dia mungkin saja memutuskan untuk turun tangan dan merendahkan kita).

b.Berdoa “meminta selalu kepadaTuhan secara khusus untuk menjaga kita dari pencobaan keangkuhan dan memenuhi kita dengan kasih sayang-Nya – dan percaya Tuhan menjawab doa kita“.

c. Kita adalah manusia yang jauh dari sempurna, terkadang kita punya perasaan ingin dipuji orang. Kita bisa mengubah perasaan itu menjadi positif. Kita dapat membuka album atau lemari yang berisi semua foto, trophy, medali, piagam, dan prestasi lainnya di dalam kamar atau ruangan tertutup. Ketika kita melihat/membukanya kembali – tahu kah kita bahwa itu semua pemberian Tuhan. Karena kasih karunia-Nya, Tuhan memberikan apa yang layak kita terima atas usaha dan kerja keras kita. Tuhan begitu menghargai kita, Dia melihat pengorbanan kita untuk mencapai semua itu. Tuhan lah yang harus kita puji dan banggakan. Bukan pujian dari manusia yang belum tentu didasarkan kasih yang kita harapkan.

d. Kita tidak boleh melarang orang memakai gelarnya, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda bahkan ada memang untuk kepentingan yang baik. Tapi di atas semuanya muliakanlah Tuhan dengan segala yang kita miliki, kejarlah hikmat yang dari Tuhan bukan pujian duniawi. Buah dari keangkuhan adalah kehancuran, buah dari tinggi hati adalah kejatuhan.

e. Mari kita memandang semua saudara kita yang menguji atau mengganggu kita sebagai alat Tuhan untuk memurnikan kita (Andrew Murray –Humility).


Semoga dari kutipan singkat di atas kita tidak dibutakan oleh yang namanya keangkuhan/kesombongan. Tuhan mencintai orang-orang yang rendah hati dan takut akan Dia.


Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar