Powered By Blogger

Sabtu, 02 Mei 2015

Penggalan Puisi Taufik Ismail..



Sahabat...

Aku jadi ingat puisi Taufik Ismail "Kerendahan Hati", yang dapat aku artikan bahwa menjadi apapun aku harus menjadi yang berguna.

Lalu pertanyaan ku selanjutnya adalah sudahkah aku menjadi hamba Allah yang berguna. Sudahkah amanah ku dilahirkan ke muka bumi ini aku jalankan ?!??

Atau jangan-jangan aku tidak tahu lagi untuk apa aku dilahirkan, mau ngapain dan mau kemana akhir dari perjalanan hidup ku ini... ???

Iya Aku... apa yang sudah aku berikan.

-Aku yang masih sibuk memikirkan diri sendiri untuk makanku.
-Aku yang sibuk membaca buku ilmunya hanya untuk ku seorang.
-Apa saja yang sudah aku manfaatkan dari indra pemberian Allah, tangan, kaki, mata, mulut, hidung masih aku gunakan untuk diriku sendiri.
-Ilmu yang aku dapat dari bangku sekolah pun baru berguna untuk diri ku sendiri.

Ahhh... sudah waktunya aku berpikir untuk berguna bagi hamba-hamba Allah yang lain, berguna bagi bumi Allah.... belum terlambatkan?!.

Aku ingin meninggal dikenang karena aku bermanfaat untuk yang lain, dikenang bukan karena nama ku tapi karena diri ku berguna untuk yang aku tinggalkan.

Jadi... manfaat apa yang sudah aku berikan untuk diriku??? Mari tanyakan pada rumput yang bergoyang.

-------------
 
Penggalan Puisi Taufik Ismail... Kerendahan Hati.
 
Kerendahan Hati
 
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit, jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau. Kalau engkau tak sanggup jadi belukar, jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggir jalan.
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, jadilah saja jalan kecil, tetapi jalan setapak yang membawa orang kemata air.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar